Home » » JENIS AIRSOFT GUN

JENIS AIRSOFT GUN

Posted by Barupedia on Wednesday, October 19, 2016



Apakah yang muncul dalam benak anda ketika pertama kali mendengar kata Airsoft Gun? Jika yang muncul adalah senjata api yang berbahaya, tentu kemampuan Bahasa inggris anda perlu ditingkatkan. Jika dilihat dari arti kata masing-masing, air= udara, soft=lembut, gun=senjata, jadi jelas bukan senjata api, JANGAN DISAMAKAN


Airsoft guns are replica firearms, or a special type of air guns used in airsoft, that fire spherical projectiles of many different materials, including (but not limited to) plastic, and biodegradable material. (Wikipedia)

Airsoft gun merupakan replika dari senjata api, atau tipe tertentu yang digunakan dalam airsoft, yang menembakan proyektil bundar dari berbagai jenis material, termasuk (tapi tidak terbatas pada) plastik, dan material biodegradable (dapat terurai oleh organisme hidup lainnya).

Airsoft Gun atau biasanya disebut ersop didesain tidak mematikan walau bentuk replikanya realistis/ nyaris sama dengan bentuk senjata api aslinya. Beberapa merk terkenal bahkan bekerjasama dengan produsen asli agar replika yang dibuatnya sama dengan aslinya.

Ersop menggunakan peluru BB (bearing balls / baby bullets) berukuran 6mm, berbeda dengan airgun yang menggunakan ukuran 4.5mm. Ada beberapa juga yang menggunakan BB ukuran 8mm, seperti Marushin memproduksi ersop yang menggunakan tipe 8mm (dibahas di artikel lainnya).

Pada dasarnya Airsoft Gun dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Spring powered/ ditenagai oleh pegas, biasanya hanya menyediakan mode single shot. Untuk tipe ini sekali kokang sekali tembak, menggunakan tenaga manusia untuk kokangannya. Setelah dikokang ersop dapat melontarkan peluru BB satu persatu, atau beberapa BB sekaligus untuk ersop jenis shotgun. Jenis ersop ini biasanya diterapkan pada ersop jenis sniper dan shotgun, namun pada ersop-ersop kelas ekonomis biasanya ada juga tipe pistol/ revolver/ handgun, assault rifle/ carbine, sub machine gun (SMG), dan machine gun. Ersop jenis ini memiliki durability /ketahanan yang tinggi karena memiliki part mekanis yang lebih sedikit ketimbang ersop lainnya serta yang paling efisien dari semuanya, jumlah BB yang dihabiskan tergantung sesering apa anda mengokang dan menembak.

2. Electric guns, atau biasa disebut dengan AEG (Automatic Electric Gun), menggunakan dinamo dengan torsi yang tinggi. Mekanismenya, dinamo tersebut menggerakan gear sehingga menggerakan piston untuk menyedot udara dan menekannya sehingga dapat mengeluarkan udara dengan cepat yang dapat melontarkan BB.

Ilustrasi mekanisme AEG dengan gearbox versi 2


Dinamo tersebut digerakan oleh baterai dan baterai yang biasanya digunakan adalah NiCd (pada awalnya) berkembang menggunakan Li-Po dan Li-ion dengan voltase bervariasi 3.4V – 14V. Beberapa model AEG ada juga yang menggunakan baterai Alkaline ukuran AAA atau AA. Masing-masing baterai tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Jenis ini memiliki varian lain yaitu:
a.       Electric Blow Back (EBB), mekanismenya pada dasarnya sama dengan AEG namun memiliki mekanisme tambahan untuk mendapatkan sensasi recoil atau hentakan seperti aslinya. Hentakan buatan tersebut muncul dengan timing yang tepat saat menembak seolah-olah hentakan tersebut berasal dari ledakan mesiu di dalam peluru.

b.      Low Power Electric Gun (LPEG), varian lain dari AEG namun dengan daya lontar yang kecil yaitu kurang dari 200fps. LPEG ini cukup ekonomis karena sebagian besar bahannya dari plastic termasuk juga gearbox-nya, terkecuali untuk LPEG tertentu seperti produksi Tokyo Marui yang harganya “lumayan” karena kualitasnya melebihi LPEG produksi pabrikan Cina. Beberapa referensi web lebih menyarankan spring action yang performanya bisa melebihi low-end LPEG ini dengan harga yang lebih murah. Varian ini berbeda dengan Mini Electric yang akan dijelaskan di bawah ini.

c.       Mini Electric, varian ini bukan benar-benar replika dari senjata api (senpi) tapi miniature dari senpi, dan biasanya dibuat dari plastic, kapasitas BB yang kecil antara 50-100 BB, jarak tembak yang lumayan dan memiliki hop-up. Saat ini yang populer memproduksi mini electric adalah Tokyo Marui walau ada juga beberapa merk Cina namun kualitasnya tidak sebagus Tokyo Marui. Mini electric ini tidak direkomendasikan dalam war Games dengan sesama AEG (selain LPEG) tentu, terkecuali mungkin war games yang hanya menggunakan pistol spring dalam jarak dekat.

d.      Automatic Eletric Pistol (AEP), varian ini sempat ramai pada masanya. Mekanismenya masih sama seperti AEG namun diterapkan khusus untuk jenis pistol/ handgun

Jenis AEG ini lebih banyak penggemarnya menurut referensi beberapa web, karena dari segi efisiensi lebih baik dari jenis lain (khususnya jika dibandingkan dengan jenis GBB/ Gas Blowback), hanya membutuhkan baterai, singkatnya tinggal charge, nyalakan dan langsung tembak dengan ROF tinggi pula. Ada juga model-model yang Hich Cycle, yang rotasinya bisa lebih dari 30ribu per menit dapat melontarkan sampai dengan 25BB/detik.

Selain itu, kapasitas magazine (mag) sangat besar bisa mencapai 300butir/ mag, untuk mag tipe drum bahkan bisa sampai ribuan. Sekali trigger ditekan tak perlu khawatir amunisi habis, bawa cadangan mag hi-capacity 1 pcs pun sudah cukup.

3. Gas powered airsoft guns, ersop ini menggunakan gas sebagai sumber tenaganya, biasanya menggunakan “green gas”, propane, HFC-134a, “red gas”/ HCFC-22, R22, CO2 dan nitrogen/ udara tekanan tinggi. Untuk di Indonesia sendiri, lebih banyak menggunakan green gas, HFC-143a dan CO2. Ersop jenis ini high cost namun cukup banyak peminatnya, mode tembaknya bisa single, semi-automatic/ 2-3 rounds per shoot, atau full-automatic/ rapid fire. Berikut ini variannya:

a.       Gas Blow-back (GBB), sumber tenaganya menggunakan gas untuk melontarkan BB dan memberikan efek recoil/ blow-back. Ersop ini mempunyai mekanisme yang memanfaatkan gas buang yang digunakan untuk menggerakan slide pada handgun ataupun cocking lever sehingga muncul efek recoil yang menyerupai aslinya. Oleh karena itu, ersop ini cukup boros dalam menggunakan gas, dan fps-nya biasanya tidak sebesar varian yang non blow-back. Ersop yang high cost and high maintenance, namun dapat memberikan sensasi yang berbeda ketika war games, karena ada keterbatasan “peluru” yang kita miliki. Biasanya 1 mag untuk ersop GBB ini kapasitasnya antara 22-49 BB. Kalaupun menggunakan drum mag, kapasitasnya tidak akan sebesar drum mag untuk AEG, karena drum mag tipe gas memerlukan kompartemen untuk meyimpan gas selain untuk menyimpan BB di dalamnya.

b.      Gas Non Blow-back, sumber tenaga gas hanya digunakan untuk melontarkan BB, tidak ada efek recoil/ blow-back. Biasanya ersop jenis ini memiliki fps yang lebih tinggi ketimbang yang GBB.

4. High Pressure Air Systems (HPA) merupakan tipe ersop yang menggunakan udara tekanan tinggi. Mekanismenya, udara disimpan di dalam tangki tekanan tinggi (seperti tangki kompresor untuk cat atau tambal ban namun dengan ukuran yang lebih kecil) yang disambungkan ke ersop dengan menggunakan pipa/selang. Kemudian selang tersebut disambungkan dengan yang disebut fusion engine di dalam ersop. Fusion engine ini berada di tempat dimana gear box berada, sehingga dapat disimpulkan bahwa fusion engine ini sebagai pengganti gear box dalam AEG yang mempunyai fire control unit yang dapat digunakan untuk menyesuaikan berapa bb per detik yang akan dilontarkan. Tipe HPA ini lebih banyak dipakai oleh penggemar airsoft di luar negeri (USA), dan belum banyak yang menggunakannya di Indonesia (atau belum ada). 

5. Hybrid guns, pada dasarnya dapat disebut dengan standar AEG atau GBB dengan extra sensasi real, sensasi seperti menggunakan senpi aslinya. Biasanya jenis ini lebih powerful. Berikut ini penjelasannya:

a.      AEG Hybrid Operation: magazine diisi dengan selongsong peluru dimana masing-masing selongsong tersebut diisi BB atau plastic pellet. Selongsong tersebut memiliki “red cap”, seperti mainan anak-anak pistol-pistolan korek api. Sumber tenaga ersop ini electric, memiliki mekanisme full blowback system dan ditembakan “satu per selongsong”. Selongsong tersebut keluar setelah ditembakan dan disertai dengan bunyi meletus seperti senpi asli dan efek asap yang muncul dari “red cap” tersebut. Saat ini tidak banyak produsen yang mengeluarkan model ini.

b.      Gas Blow Back Hybrid Operation, pada dasarnya mekanisme operasinya sama seperti AEG hybrid, 6mm BB dimasukan ke dalam selongsong, dimasukan ke dalam magazine, saat ditembakan, slide/bolt ditarik ke belakang (atau saat terjadi blow-back) maka selongsong tersebut masuk ke chamber. Ketika trigger diaktifkan, ledakan kecil keluar bersamaan saat BB dilontarkan dari barrel.

6. Training weapons, jika anda pernah mendengan Systema Professional Training Weapon (PTW), tentu anda tahu betul bahwa manufaktur airsoft gun ini mengembangkan lini airsoft gun dan aksesorisnya yang ditujukan untuk pelatihan militer dan aparat penegak hukum. Airsoft ini dibuat dari aircraft grade aluminum digabungkan dengan stainless steel yang menghasilkan material kuat, stabil, perlindungan terhadap cuaca dan perawatan mudah. Ersop untuk latihan militer ini tentu lebih realistis, namun memiliki masalah reliability dan ketersedian parts. Isu yang berkembang adalah ersop model ini dapat dikonversikan menjadi senpi asli, dengan membongkar part ersop di dalamnya dan menggantinya dengan part senpi, tentu dengan modifikasi tertentu.


Sumber:
en.wikipedia.org
kaskus.co.id
kriss-arms.com
gamefaceairsoft.crosman.com
kaskus.co.id/forum/187/airsoft-indonesia
starsteam.org 

Thanks for reading & sharing Barupedia

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Translate to Your Language